Sekelompok massa dari Tanjung Priok menggelar aksi di depan Gedung Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu siang (22/1). Aksi sebagai bentuk protes atas ucapan menteri asal PDI Perjuangan itu.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono ikut mengecam omongan Yasonna yang menyebut Tanjung Priok daerah miskin, kumuh, dan kriminal.
"Maaf ya Pak Yassona. Bapak bilang daerah Tanjung Priok itu sarang kriminal, Anda kok tidak cek ya kalau daerah yang saya tinggali hampir 30 tahun itu sudah memiliki dan melahirkan seorang Wakil Presiden RI yaitu KH. Maruf Amin," ujar Arief sesaat lalu.
Maruf Amin memiliki rumah di Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saat Pilpres 2019, Maruf dan istri mencoblos di TPS 051, RT 007, RW 08, Kelurahan Koja.
Jadi, jangan sembarangan dengan anak Tanjung Priok. Arief menyarankan Yasonna agar hati-hati.
"Kedua, Tanjung Priok yang kata Bapak tempat kriminal, tidak pernah sama sekali melahirkan seorang koruptor besar, seperti korupsi pada proyek KTP-el ya Pak. Yang pernah juga Bapak dipanggil KPK untuk urusan mega korupsi proyek KTP-el," sindir Arief.
Arief juga menyampaikan fakta baru kepada Yasonna. Tanjung Priok yang dituduh sebagai daerah tingkat kriminalistas tinggi, sangat hidup tentram, damai, saling toleran antar agama dan suku.
"Catat ini Pak, gereja dan masjid berdampingan itu letak bangunannya pertama kali ya di Tanjung Priok," ucapnya mengasih tahu.
Selanjutnya, tambah Arief, sejak Orde Baru hingga sekarang, Tanjung Priok adalah 'sarang' kader Banteng. Bung Karno dan Megawati Soekarnoputri sangat dicintai masyarakat Tanjung Priok.
"Makanya yang namanya PDI Perjuangan sangat sulit dikalahkan di Tanjung Priok," imbuhnya.
Dengan demikian, Yasonna yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Hukum itu agar segera meminta maaf.
"Tolong cabut pernyataan Bapak sebelum kami anak Tanjung Priok melapor kepada Presiden Joko Widodo untuk dicopot. Dan kami akan berkirim surat pada Ibu Mega untuk memecat Anda sebagai kader PDI Perjuangan. Serta kami akan laporkan Anda telah melakukan dugaan ujaran kebencian kepada warga Tanjung Priok," tutup Arief.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: