Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Iuran BPJS Kesehatan Naik, PKS: Apakah Pemerintah Masih Punya Nurani?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 22 Januari 2020, 15:28 WIB
Iuran BPJS Kesehatan Naik, PKS: Apakah Pemerintah Masih Punya Nurani?
Anggota Komisi IX, Kurniasih Mufidayati/Net
rmol news logo Kebijakan pemerintah untuk menaikkan iuran BPJS Kesehatan nyatanya masih mendapat tantangan dari Anggota DPR RI, khususnya Komisi IX yang membidangi kesehatan.

Dalam video yang viral baru-baru ini, Anggota Komisi IX, Kurniasih Mufidayati, mempertanyakan nurani pemerintah dengan kebijakan yang menjadi beban tambahan bagi rakyat Indonesia.

"Apakah pemerintah masih punya iktikad baik untuk membela masyarakat kecil? Masih punya nurani nggak untuk rakyat kecil?," kata Mufida lantang.

Potongan video tersebut merupakan sebagian dari isi rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan, Senin lalu (19/1).

Politisi PKS dapil Jakarta ini menyebutkan, jangankan di daerah luar Jawa. Di Jakarta saja masih banyak masyarakat yang susah untuk mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan.

"Bagaimana di Jakarta yang begitu mewah fasilitas kesehatan saya masih nangis melihatnya. Karena masih banyak orang yang jual pisang goreng yang seharusnya masuk PBI (penerima bantuan iuran), tapi tidak masuk," jelasnya.

Selain itu, kata dia, dengan kenaikan iuran itu juga menambah angka migrasi turun kelas pelayanan BPJS. Yakni, sudah tembus angka 800 ribu.

"Kita saat ini menjalani proses migrasi yang sangat dahsyat angkanya dari kelas 1, kelas 2 turun ke kelas 3, sudah menembus di angka 800 ribu," ungkapnya.

"Kelas 1 saja yang katanya mampu, mereka juga turun kelas. Itu berarti apa? Kenapa mereka nggak bertahan di kelas 1?," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA