Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J. Mahesa menyampaikan pihaknya sedikit kesal dengan seleksi kali ini. Pasalnya, tidak ada satupun dari delapan kandidat yang menurutnya layak menjadi hakim agung maupun hakim adhoc.
Dia contohkan, ada calon hakim bernama Sartono yang melakukan pelanggaran berupa mengutip pernyataan orang lain tanpa menulis lengkap nama penulis tersebut untuk dijadikan makalah.
Bagi politisi Partai Gerindra ini, semua itu terjadi karena keteledoran Komisi Yudisial yang menyodorkan sejumlah nama kepada Komisi III DPR RI yang hampir semuanya tidak ideal.
“Ya gak ada yang ideal, hari ini ideal gimana. KY bikin seleksi ke Komisi III, Masuk ke MA, toh wajah putusan MA juga jelek banget. Hakim-hakim MA jelek dan merugikan institusi kan,†ujar Desmond di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (23/1).
“Jadi berarti yang gak beres itu menurut Komisi III, KY memilih orang yang bahasa jalanannya br*ngsek gitu loh,†katanya menambahkan.
Desmond mengaku kecewa dengan sejumlah nama yang disodorkan Komisi Yudisial. Pasalnya, belum ada satupun hakim yang membuatnya jatuh pada pilihan yang tepat.
“Berarti inilah yang harus disalahkan, akhirnya kelembagaan MA jadi rusak gara-gara Komisi III meloloskan orang br*ngsek, KY meloloskan orang br*ngsek, akhirnya putusannya tidak memutuskan. Tulis itu!,†tukasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: