Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sri Sultan Berharap RSUD Wates Turut Diresmikan Jokowi



 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/mega-simarmata-1'>MEGA SIMARMATA</a>
LAPORAN: MEGA SIMARMATA
  • Jumat, 24 Januari 2020, 09:53 WIB
Sri Sultan Berharap RSUD Wates Turut Diresmikan Jokowi


Sri Sultan saat tinjau RSUD Wates/Humas Pemda DIY
rmol news logo Kunjungan Presiden Joko Widodo pada April mendatang ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diharapkan tidak sekadar meresmikan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates bisa ikut diresmikan secara langsung oleh Jokowi.

Sebagaimana dikutip dari Humas Pemprov DIY, permintaan itu diungkapkan Sri Sultan saat meninjau pengembangan pembangunan RSUD Wates yang terletak di Desa Beji, Kecamatan Wates, Kulon Progo, Selasa lalu (21/1).

Untuk itulah, dalam kunjungannya ke RSUD Wates Sri Sultan HB X ingin memastikan pembangunan gedung dan sarana prasarana penunjang siap pada Februari 2020.

“Presiden kan mau meresmikan YIA April nanti. Maksud saya itu, Presiden nantinya sekalian waktu datang ke Jogja. Entah itu meresmikan bandara (YIA) dulu baru RSUD (Wates) atau RSUD dulu baru bandara,” ujar Sri Sultan.

Jika harapannya itu disetujui, Sri Sultan mengimbau agar Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dan para direksi RSUD bisa segera memberikan laporan terkini pengembangan yang telah dilakukan dan rencana ke depan hingga rumah sakit siap beroperasi.

“Kalau nanti di Bulan Februari pindahan ke sini, kira-kira butuh waktu berapa hari sampai bisa beroperasi. Kalau sudah pindah, rumah sakit yang berfungsi sebagai pelayanan publik di bidang kesehatan ini, wangun ora kalau Presiden nanti membuka,” kata Sri Sultan.

Sri Sultan pun menyampaikan jika nanti Presiden RI jadi meresmikan RSUD Wates, beliau meminta agar pelayanan kesehatan pada masyarakat tidak dihentikan.

Sri Sultan ingin masyarakat juga hadir saat presiden meresmikan. Dia juga meminta agar pihak rumah sakit memikirkan soal nama, apakah akan tetap menggunakan nama RSUD Wates atau ingin diganti.

Selain itu, Sri Sultan juga memberikan imbauan untuk dilakukan evaluasi terkait pembangunan.

Beberapa masukan yang diberikan ialah persoalan luas dan daya tampung lift serta letak ruang VIP yang terlalu berdekatan dengan rel kereta api.

“Mungkin bisa dilihat, apa perlu dipasang peredam, demi kenyamanan pasien,” imbuh Sri Sultan.

Terkait akses dari YIA, Sri Sultan mengatakan, jarak RSUD Wates-YIA memang agak jauh, tapi hal itu bukan masalah, apalagi bangunan RSUD Wates yang baru masih dalam radius pengembangan 15km YIA.

Sementara itu, Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan, pembiayaan pembangunan pengembangan RSUD Wates yang dilaksanakan sejak 2015 hingga 2020 ini menyerap anggaran sebesar Rp 300,95 miliar. Persentase pembagiannya, BLUD RSUD Wates sebesar 12,62 persen, APBD kabupaten sebesar 25,16 persen, dan APBD DIY 62,22 persen.

“Alhamdulillah, saat ini gedung yang kami impikan sudah dapat dilihat hasilnya, walaupun masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan anggaran yang dibutuhkan untuk operasional RSUD Wates,” ujarnya.

Untuk kelancaran operasional gedung baru, Sutedjo mengungkapkan, masih dibutuhkan dukungan dana untuk pengadaan alat kesehatan sebesar Rp 138,59 miliar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA