Syarief mengaku pertemuan antara dirinya dengan Xiao Qian itu membahas sejumlah persoalan. Termasuk isu terkini seperti perairan Natuna.
Syarief mengatakan, keberadaan kapal nelayan Cina yang masuk dan menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia itu lantaran cuaca di Negeri Tirai Bambu itu cukup dingin. Sehingga terkadang melewati batas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia.
"Udara di bagian Utara itu dingin sehingga mereka (nelayan Cina) tidak bisa mencari ikan di situ. Jadi mereka berpindah, sehingga kadang-kadang masuk ke daerah itu (Natuna)," kata Syarief yang juga Wakil Ketua Umum Demokrat ini.
Dia menegaskan, China akan menghormati wilayah Perairan Natuna yang masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Terlebih China telah menandatangani dan meratifikasi UNCLOS (United Nation Convention for the Law of the Sea1982) bahwa Natuna milik Indonesia.
"Jadi dia (Xiao Qian) percaya ini tidak akan mengganggu hubungan Indonesia dengan China. Karena Indonesia dengan China itu hubungannya bagus dan diharapkan ini bisa diselesaikan dengan jalur diplomat," kata Syarief.
Selain membahas Natuna, Syarief juga mengatakan sempat membahas virus Corona dengan Dubes. Pemerintah China saat ini telah mengisolasi Kota Wuhan agar virus Corona itu tidak makin mewabah.
"Dikatakan daerah-daerah lain itu aman hanya di Wuhan dilokalisir jadi tidak serius dan mereka sudah pengalaman menangani kasus-kasus yang seperti ini. Jadi tidak ada kekhawatiran menyangkut masalah itu tetapi betul-betul tetap dikontrol," demikian Syarief.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: