Ketua Umum PP Pemuda Muhammdiyah, Sunanto menjelaskan ada sejumlah poin penting menyangkut Keislaman dan Keindonesiaan yang disampaikan kepada Presiden Jokowi.
Pertama, soal moderasi Indonesia dan moderasi Islam menjadi kunci jawaban dari ekstrimisme dan intoleransi yang menjadi ancaman nyata bagi persatuan Indonesia.
Dijelaskan Cak Nanto, sapaan akrabnya, bahwa moderasi adalah ruang kebajikan dan kearifan sosiologis dan antropologis yang holistik sebagai jalan baru menghadapi radikalisme.
"Moderasi Islam menjadi jantung keadaban yang menempatkan agama sebagai ajaran yang positif dan memiliki fungsi penting dalam kehidupan keindonesiaan serta menjadi sumber nilai utama yang fundamental berfungsi sebagai kekuatan yang luhur dan memuliakan kemanusiaan," jelas Cak Nanto.
Selanjutnya, dalam bidang ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi kurang lebih sebesar 7,38 persen terhadap total perekonomian nasional. Pemuda Muhammadiyah memastikan akan melakukan pendampingan 10.000 UKM yang berbasis dusun.
Saat ini generasi milenial mendominasi bisnis kreatif di Indonesia, dengan rataan 80 persen dari 1,6 juta industri kreatif yang ada. Karena, para pelaku ekonomi kreatif rata–rata dalam usia 20 sampai 40 tahun dengan berbagai macam bidang usaha yang mereka geluti.
"Di sini posisi penting kerja ekonomi Pemuda Muhammadiyah menjadi tulang punggung ekonomi nasional untuk Indonesia maju," jelasnya.
Terakhir, kata Cak Nanto, terkait dengan peristiwa kebencanaan di negeri ini, mulai dari kebakaran hutan, banjir, tanah longsor dan lain sebagainya.
Dia menegaskan bencana-bencana itu perlu menjadi perhatian bersama. Pasalnya, salah satu penyebab terjadinya bencana tersebut adalah kerusakan alam akibat perbuatan manusia.
"Oleh karena itu Pemuda Muhammadiyah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merawat lingkungan dan alam kita sebagai mitigasi awal bencana," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: