Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PDIP Pilih Harun Masiku Karena Beasiswa Ratu Inggris, Pengamat: Hanya Alasan Saja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 24 Januari 2020, 17:48 WIB
PDIP Pilih Harun Masiku Karena Beasiswa Ratu Inggris, Pengamat: Hanya Alasan Saja
Hasto Kristiyanto di Gedung KPK/RMOL
rmol news logo Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Suap kepada Wahyu diduga berkaitan dengan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI untuk mantan caleg PDIP, Harun Masiku.

PDIP mendorong Harun menjadi anggota DPR RI sebagai pengganti Nazaruddin Kiemas yang meninggal dunia. Tetapi, KPU menetapkan Riezki Aprilia sebagai anggota DPR dari PDIP sebagai peraih suara terbanyak kedua setelah Nazaruddin.

Usai pemeriksaan di KPK, Hasto menyebutkan bahwa pihaknya menginginkan Harun Masiku mendapatkan kursi yang ditinggalkan Nazaruddin Kiemas lantaran Harun merupakan putra terbaik partai banteng yang telah mendapatkan penghargaan dari Ratu Inggris.

Menyikapi hal tersebut, analis politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai hal itu hanya alasan PDI Perjuangan semata untuk menutupi aib Harun Masiku.

“Itu hanya alasan saja. Biasalah seperti itu, cari-cari alasan,” ucap Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/1).

Ujang mengatakan bukan beasiswa dari Ratu Inggris yang menjadikan Harun Masiku mendapatkan keistimewaan dari PDI Perjuangan. Tetapi, karena kasus tersebut menjadi aib partai terbesar di Indonesia tersebut

“Jika benar menyembunyikan HM. Bukan karena itu (beasiswa ratu Inggris) lah. Ya karena kasus itu,” katanya.

Ujang meminta kepada PDI Perjuangan agar dapat meminta Harun Masiku menyerahkan diri agar citra partai tetap terjaga.

“Jika PDIP komitmen dengan pemberantasan korupsi. HM diminta untuk menyerahkan diri,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA