Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan, sindiran Said Aqil terkait anggaran Rp 1,5 triliun untuk kredit murah ultramikro yang tak kunjung cair dianggap diterima dengan baik oleh Sri Mulyani.
"Ya namanya kritik kan biasa, beliau (Sri Mulyani) terima kritik dengan baik dan ingin melakukan tabayun dan kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan, (datang setelah disindir). Mungkin teknis saja itu," ucap Helmy Faishal kepada
Kantor Berita Politik RMOL saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1).
Helmy mengungkapkan, kehadiran Sri Mulyani pada tiga hari lalu merupakan suatu bentuk perbaikan dari pemerintah mengenai rencana program ultramikro yang dalam pelaksanaannya justru memberi bunga yang terlalu besar ke debitur.
"Jadi kehadiran Bu Sri Mulyani kemarin adalah untuk melakukan perbaikan, penyempurnaan dari rencana program ultramikro yang dalam pelaksanaan kemarin itu
pricing besar sampai ke
end user. Menurut kami nggak layak, namanya ultramikro itu harus di afiliasi kepada masyarakat ekonomi yang paling kecil," ungkapnya.
Pada pertemuan itu kata Helmy, Sri Mulyani sepakat untuk melakukan perubahan. Pihak PBNU pun masih menunggu terealisasinya itikad baik Sri Mulyani.
"Kemarin sudah sama Bu Menteri ada kesepakatan, ada itikad untuk melakukan perubahan-perubahan dan kita menunggu. Mudah-mudahan dalam bulan ini akan landing ke
end user dalam bentuk permodalan dengan harga semurah-murahnya," harapnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: