Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PKB: Jangan Terlambat Antisipasi Virus Corona Agar Tak Jadi Epidemi Baru Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Minggu, 26 Januari 2020, 23:51 WIB
PKB: Jangan Terlambat Antisipasi Virus Corona Agar Tak Jadi Epidemi Baru Indonesia
Seorang warga Jambi yang diduga terjangkit virus corona/Net
rmol news logo Wabah Virus corona yang berpusat di Kota Wuhan, Tiongkok telah membuat beberapa negara langsung mengevakuasi warganya, seperti Perancis, Rusia dan Amerika Serikat.

Pemerintah Indonesia sendiri melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan hingga saat ini belum mengambil keputusan untuk melakukan evakuasi dan memberlakukan travel warning bagi WNI.

Anggota Komisi IX DPR RI, Anggia Erma Rini mengimbau semua pihak waspada dan serius mengantisipasi potensi penyebaran virus mematikan ini. Ia khawatir jika terlambat penangananya maka virus Corona akan jadi epidemi baru di Indonesia.

"Korbannya sudah banyak di luar negeri dan menjadi isu global amat serius. Jangan sampai kita semua terlambat mengantisipasi dan akhirnya menjadi epidemi baru di Indonesia," kata Anggia di Jakarta, Minggu sore (26/01).

Anggia meminta semua pihak, terutama pemerintah, agar siap sedini mungkin melakukan langkah-langkah preventif agar virus yang menyerang pernapasan tersebut dapat dilokalisir.

Anggia meminta pemerintah melakukan screening terhadap WNI yang datang dari kota Wuhan. Selain itu, Pemerintah diminta segera memberlakukan travel warning untuk tidak bepergian ke Tiongkok.

"Merilis travel warning bagi WNI yang hendak bepergian ke Kota Wuhan," tegas Ketua Umum PP Fatayat NU ini.

Anggia juga meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan di ruang terbuka dan tempat-tempat umum. Selain itu, karena Corona adalah jenis virus baru yang belum ditemukan vaksinya, Anggia meminta Kemenkes secara serius melakukan riset vaksi corona di laboratorium kesehatan pemerintah.

"Mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada, serta tidak mudah percaya hoax dan berita-berita bohong yang sering muncul di media abal-abal non-mainstream, dan selalu mengonfirmasi kebenarannya kepada pemerintah dan instansi kesehatan yang kredibel," pungkasnya.rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA