Bantahan tersebut disampaikan Jurubicara Kemlu, Teuku Faizasyah dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Kantor Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta, Senin (27/1).
Teuku menjabarkan, berdasarkan data dari Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) pada Minggu (26/1) pukul 13.48 waktu setempat, wabah ini telah menginfeksi sebanyak 2.762 orang dengan total pasien yang meninggal dunia mencapai 80 orang.
Semantara itu, untuk kasus diduga atau suspected mencapai 5.794 orang. Mereka tersebar di 29 provinsi/kota dari 31 provinsi/kota di China. Ada pun upaya karantina dilakukan di 15 kota di Provinsi Hubei.
"Jumlah WNI yang tinggal di daerah karantina sebanyak 243 orang, mayoritas mahasiswa. Mereka tersebar di Wuhan, Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan," paparnya.
"Saat ini seluruh WNI tersebut dalam keadaan baik, sehat, dan tidak ada yang terjangkit 2019-nCoV," tegas Teuku.
Dia menjelaskan, saat ini Kemlu, KBRI Beijing, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di China sudah membangun jalur komunikasi melalui aplikasi grup WeChat. Tujuannya adalah untuk mengupayakan bantuan logistik untuk WNI yang berada di daerah karantina.
"Koordinasi dengan otoritas Republik Rakyat Tiongkok (China) mengenai bantuan logistik (juga) sedang dilakukan," pungkas Teuku.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.