Hal itulah yang dipertanyakan Wakil Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga anggota Komisi IX DPR RI, Obon Tabroni.
"Virus ini sudah 13 negara terjangkit dengan 1.300-an orang. Banyak negara sudah mengantisipasi termasuk dengan caranya. Misalnya Korea, Hong Kong, dan lain-lain rajin mengunakan
SMS blash untuk memperingatkan warganya," kata Obon dalam siaran pers yang diterima
Kantor Berita Politk RMOL, Senin (27/1).
Sikap pemerintah ini pun disayangkan KSPI. Seharusnya, kata Obon, situasi rawan seperti saat ini menjadi momentum bagi pemerintah meminimalisir potensi masuknya virus corona ke dalam negeri.
"Padahal risiko Indonesia terserang virus ini sangat besar. Apalagi banyak turis dan tenaga kerja asing dari China yang keluar masuk Indonesia," sebut Obon.
Ia juga menyindir Kementerian Kesehatan yang belum menyosialisasikan serta edukasi mengenai virus corona kepada masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah segera mengambil langkah pencegahan, sebelum ada warga Indonesia yang menjadi korban wabah tersebut.
"Jangan sampai terlambat. Lebih baik mencegah dari pada mengobati," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: