Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

100 HARI JOKOWI-MARUF

Prestasi Belum Terlihat, Uchok Sky: Maruf Amin Mungkin Masih Kaget Jadi Wapres

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 29 Januari 2020, 18:15 WIB
Prestasi Belum Terlihat, Uchok Sky: Maruf Amin Mungkin Masih Kaget Jadi Wapres
Maruf Amin/Net
rmol news logo 100 hari kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin sejak dilantik pada 20 Oktober 2019, minim prestasi dan banyak masalah.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian penilaian Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/1).

"100 hari Jokowi-Maruf masih banyak memunculkan permasalahan dari pada prestasi," ujar Uchok.

Dia mencatat beberapa permasalahan di awal-awal pemerintahan Jokowi-Maruf.

Pertama, dugaan korupsi di Jiwasraya dan ASABRI. Kedua, iuran BPJS Kesehatan untuk rakyat miskin naik. Ketiga, Jokowi ingin membangun origarki baru, anak dan mantu ingin jadi kepala daerah. Keempat, kasus Harun Masiku. Kelima, Natuna mau direbut China. Keenam, banyak menteri yang kerap membuat blunder.

"Perestasi yang didambakan dan membanggakan malah tertutup dengan permasalahan Jokowi sendiri," terang Uchok.

Khusus Maruf Amin, Uchok melihat belum terlihat kinerja dari ketua umum MUI tersebut.

"Maruf Amin mungkin masih terkaget-gaet, kok bisa jadi Wapres. Sehingga masih happy-happy. Lupa kerja," sendir dia.

Jelas Uchok, kalau Jokowi tidak bisa kerja, harusnya Maruf yang tampil di depan. Jangan sampai Jokowi-Maruf memberikan beban kerja kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan.

"Ayo dong kerja, jangan asik happy-happy. Buktikan (program) ekonomi kerakyataan dan ekonomi keuamatan yang digaung-gaungkan di awal," tuturnya.

Uchok menambahkan, kalau Maruf tidak bisa mengungguli Jokowi dalam hal bekerja, setidaknya dia bisa seperti pendahulunya M. Jusuf Kalla, yang dikenal gesit dan jago dalam menangani konflik, dan konsen pada perkembangan ekonomi.

"Jangan kalah dari Jusuf Kalla dan Luhut," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA