Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Produksi Setahun Capai 2,85 Juta Ton, KKP Optimis Indonesia Bisa Menjadi Pengekspor Garam Utama Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 31 Januari 2020, 15:30 WIB
Produksi Setahun Capai 2,85 Juta Ton, KKP Optimis Indonesia Bisa Menjadi Pengekspor Garam Utama Dunia
Kegiatan sosialisasi oleh KKP/Net
rmol news logo Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya dalam rangka meningkatkan kualitas garam rakyat.

Terkini, KKP melakukan sosialisasi nasional pengembangan usaha garam rakyat (PUGaR) yang dihadiri oleh perwakilan dari 23 kabupaten penghasil garam di Indonesia, di Semarang, Jawa Tengah.

Program PUGaR diinisiasi oleh Direktorat Jasa Kelautan sejak tahun 2016 dan merupakan semangat perwujudan dari UU 7/ 2006 mengenai pemberdayaan petambak garam.

Dalam sambutannya, Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Pengelolaan Ruang Laut (PRL), Aryo Hanggono, menjelaskan produksi garam nasional tahun 2019 mencapai 2,85 juta ton.

Hal ini tidak terlepas dari program PUGaR yang menerapkan berbagai inovasi teknologi produksi seperti geomembran dan integrasi lahan.

"KKP telah membangun 27 unit gudang garam nasional (GGN) sesuai SNI 8446:2017 yang berdaya tampung 2000 yang masing-masing nilainya Rp2,5 miliar," ujar Aryo dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (31/1).

Sementara itu, Rokhmin Dahuri selaku penasihat Menteri KKP, Edhy Prabowo, turut memaparkan mengenai nilai ekonomi garam sebagai produk kelautan Indonesia.

Dia menekankan pentingnya perbaikan dan pengembangan sistem logistik garam nasional serta perbaikan kuantitas dan kualitas data.

“Dengan penelitian dan pengembangan aplikasi teknologi berbasis garam non-evaporasi, insyaAllah Indonesia dapat berswasembada garam bahkan menjadi pengekspor garam utama dunia," kata Rokhmin.

“Jadikan garam sebagai komoditas, sehingga bisa dibuat penetapan harga dasar yang menguntungkan petambak garam dan sekaligus tidak memberatkan konsumen," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA