Dalam pernyataannya, SBY terlihat sangat vokal dengan salah satu permintaannya adalah pengusutan dugaan korupsi Jiwasraya untuk kepentingan politik.
Tak pelak, sikap presiden ke-6 RI ini pun membuat publik menyarankan agar SBY mengisi kekosongan oposisi yang perannya belum terlihat.
Namun demikian, Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia, Maksimus Ramses Lalongkoe berpandangan, penyematan komandan oposisi kepada SBY tak tepat.
"Di Indonesia kan tidak kenal namanya oposisi, yang ada adalah kelompok di luar pemerintahan bila mereka tidak masuk kabinet," kata Ramses kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/2).
Selain tak ada istilah oposisi, kekuatan partai politik di luar pemerintahan Jokowi-Maruf juga belum mendukung untuk mendobrak beragam kebijakan pemerintan periode 2019-2024.
"Dorongan itu (oposisi) kurang tepat, jumlah partai di luar pemerintahkan enggak seberapa. Jauh lebih tepat membiarkan partai-partai itu bersikap kritis terhadap pemerintah," demikian Ramses.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: