Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pertanyakan Menteri Agama Urusi ISIS, Rocky Gerung: Seolah-olah ISIS Agama!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 05 Februari 2020, 10:11 WIB
Pertanyakan Menteri Agama Urusi ISIS, Rocky Gerung: Seolah-olah ISIS Agama<i>!</i>
Rocky Gerung kritik rencana Kementerian Agama pulangkan alumni ISIS/Net
rmol news logo Rencana memulangkan 600 alumni Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) asal Indonesia oleh Menteri Agama Fachrul Razi dinilai tak memiliki urgensi apa pun. Pasalnya, hubungan diplomatik antarnegara seharusnya menjadi ranah Menteri Luar Negeri (Menlu).

Begitu disampaikan Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung, di sela-sela acara diskusi dan bedah buku "#KamiOposisi" karya politikus PKS, Mardani Ali Sera, Selasa (4/2).

"Menag akan memulangkan alumni ISIS, betul berita itu? (Jika betul) Ngapain Menag yang pulangkan, kenapa nggak Menlu? Ini seolah-olah ISIS tuh soal agama," kata Rocky Gerung.

Menurut ahli filsafat jebolah UI itu, ISIS bukanlah ajaran dogmatis laiknya agama. Karena itu, tidak perlu Menteri Agama yang turun tangan untuk menangani alumni ISIS asal Indonesia yang bakal dipulangkan ke tanah air.  

Atas dasar itu, Rocky Gerung menilai ada yang tidak becus dalam pengelolaan Public Relation (PR) pemerintah yang mengakibatkan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintahnya sendiri.

"Jadi, saya lihat Public Relation (PR) pemerintah itu nggak ada yang benar. Padahal Public Relation itu dimaksudkan untuk menghasilkan kepercayaan sehingga menimbulkan public opinion yang mendukung pemerintah," tegas pendiri Setara Institute ini.

Rocky Gerung pun merasa heran dengan ISIS yang kerap dikaitkan dengan agama, sehingga membuat Menteri Agama ikut mengurusi hal tersbut.

"Ini seolah-olah ISIS tuh soal agama," demikian Rocky Gerung.

Sekadar informasi, Humas Kemenag telah meluruskan informasi soal rencana Menag memulangkan 600 alumni ISIS ke Indonesia adalah tidak benar. Namun, hal itu bisa saja dilakukan asalkan dengan kajian dan koordinasi yang matang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA