Pasalnya, Mulfachri menggandeng Hanafi untuk menjadi Sekretaris Jenderal jika dia terpilih. Padahal, ketiga Caketum PAN lainnya tidak menggandeng Sekjen pada Kongres nanti.
Peneliti senior Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata mengatakan, Mulfachri dinilai sengaja menggandeng Hanafi untuk menambah suara pemilihnya pada Kongres 2020 nanti. Hal ini tak lepas dari keberadaan Hanafi sebagai putra Ketua Dewan Kehormatan, Amien Rais, yang masih memiliki kekuatan di PAN.
"Dalam konteks elektoral di PAN sendiri ada gerbong penambah suara. Pak Amien Rais anggap lah dia masih punya kekuatan tapi tidak sefenomenal waktu pertama kali," ucap Dian Permata Kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/2).
"Kalau dianggap memanfaatkan ya itu pasti. Menurut saya pasti untuk menambah kekuatan elektoral di kantung-kantung suara Mulfachri. Mas Hanafi anggap bawa 30 suara cabang, Mulfachri bawa 80 jadi 120," bebernya.
Di sisi lain, memanfaatkan Hanafi Rais juga bisa menjadi bumerang bagi Mulfachri. Bukan menambah suara, menggandeng Hanafi juga bisa menjadi faktor pengurang suara.
"Kalau ternyata dimainkan isu politik dinasti sama tiga lawannya, babak belur nih Mulfachri, kalau tiga (kandidat lain) ini sepakat. Kan your enemy is my friend. Kan nggak ada lagi politik dinasti di PAN, nah yang akan terkena adalah pasangan Mulfachri dan Hanafi," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: