Kunjungan tersebut merupakan bagian dari Annual Leaders Meeting ke 8. Di mana pada 2018, Perdana Menteri Australia Scott Morrison melakukan kunjungan serupa ke Indonesia.
"Berbeda dari pelaksanaan annual meeting sebelumnya. Annual meeting yang diadakan pada saat ini akan ditandai beberapa hal penting," ujar Jurubicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah di kantornya, Jalan Pejambon, Jakarta, Kamis (6/2).
Hal penting tersebut di antaranya adalah peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Australia. Selain itu ada juga proses ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
"Dan ada peluncuran
plan of action sebagai acuan pelaksanaan comprehensive strategic partnership RI-Australia," lanjutnya.
Teuku menerangkan, untuk ratifikasi IA-CEPA dari pihak Australia telah rampung, sementara dari pihak Indonesia sedang dalam tahap akhir. Jika sudah diratifikasi, kedua negara akan memulai implementasi kesepakatan tersebut dengan segera.
Sementara itu, Direktur Asia Timur dan Pasifik dari Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu, Santo Darmosumatro memaparkan, agenda Jokowi di Australia sendiri akan berpusat di ibukota, Canberra.
Jokowi sendiri dimungkinkan akan melakukan pertemuan forum bisnis. Ditanya perihal siapa pengusaha yang akan ikut dengan rombongan RI 1 itu, Santo mengaku belum mendapatkan informasi.
"Ada kemungkinan juga pertemuan bisnis forum. Standarlah seperti kunjungan lain," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: