Begitu tegas ​​​​​​​​​Ketua Umum Persatuan Masyarakat Kristen Indonesia Timur (PMKIT) Wilhelmus Latumahina menanggapi isu pemulangan 600 WNI mantan pengikut ISIS yang kini ditahan di tiga kamp penampungan di Suriah.
“PMKIT memandang, pemerintah perlu mempertimbangan bahwa ada harga mahal yang harus dibayar jika pemulangan tersebut dilakukan, baik hari ini maupun di masa yang akan datang,†tegasnya kepada wartawan, Senin (10/2).
Menurutnya, sebagian besar dari WNI yang dimaksud terbukti terpapar ideologi asing, bahkan pernah aktif sebagai petempur teroris asing (Foreign Terrorist Fighter/ FTF), yang secara sadar dan sukarela mau memberi diri ikut berperang untuk membela ideologi lain. Padahal, jelas-jelas ideologi yang mereka yakini sangatlah bertentangan dengan falsafah hidup bangsa Indonesia, yakni Pancasila.
Artinya, kehadiran kembali para eks ISIS ini di Indonesia amat berpotensi menambah jumlah ‘sel tidur’ eks ISIS di Indonesia. PMKIT khawatir, kehadiran mereka dapat menjadi ancaman bagi keutuhan NKRI di masa yang akan datang.
“Anggota ISIS yang berasal dari WNI yang adalah pengkhianat terhadap bangsa dan negara, serta Pancasila. Untuk itu, PMKIT menolak kepulangan mereka ke Indonesia,†tegas Wilhelmus Latumahina.
“Jangan pelihara ‘binatang buas’ atau berbisa di dalam ‘rumah tangga’ kita, berbahaya,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: