Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiga Poin Kesepakatan Indonesia-Australia Terkait Perhubungan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 10 Februari 2020, 16:16 WIB
Tiga Poin Kesepakatan Indonesia-Australia Terkait Perhubungan
Presiden Jokowi dan PM Scott Morrison bersama Menteri kedua negara/Setkab
rmol news logo Indonesia dan Australia menandatangani kesepakatan berkaitan dengan Perhubungan di antaranya konektivitas udara, vokasi, dan keselamatan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Penandatanganan MoU disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat memberikan keterangan mengenai kegiatan Presiden Joko Widodo, di Hyatt Hotel Canberra - A Park Hyatt Hotel, Canberra, Australia, Senin (10/2).

"Penandatanganan dua dokumen yaitu plan of action untuk implementasi strategic comprehensive partnership tahun 2020-2024, kemudian tanda tangan MoU masalah kerja sama perhubungan," ujar Menlu.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dalam kesempatan tersebut mengatakan, isi mengenai kesepakatan tersebut, pertama, berkaitan dengan kemudahan menggunakan konektivitas udara karena saat ini memang dari Australia lebih banyak 115 dan dari Indonesia 82.

"Tapi mungkin itu tidak masalah batasan-batasan yang selama ini ada kita minta akan dikurangi. Apalagi kita tahu bahwa sekarang ini status Indonesia itu masih yellow artinya kita dibedakan dengan negara-negara lain, dengan Vietnam, dan sebagainya," tambah Menhub.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia meminta disamakan menjadi green sehingga itu memudahkan untuk pergerakan orang dari sini dan sana.

"Yang kedua adalah kita akan tanda tangan besok itu khususnya yang berkaitan dengan vokasi dan safety," sambung Menhub dilansir dari Setkab.

Australia, menurut Menhub, banyak memberikan suatu support bagi safety di Indonesia yakni peningkatan dalam memberikan dukungan pada vokasi yang ada di Indonesia dengan memberikan tenaga-tenaga pelatihan.

"Dan kita butuh vokasi untuk menyamakan standar kelautan itu IMO dan kalau aviasi itu IQ. Saya pikir hubungan baik saat ini sudah berlangsung sejak 2003 dan kita akan tingkatkan dengan kegiatan-kegiatan yang lebih meningkat," demikian Budi Karya Sumadi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA