Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Wahyuni Refi membeberkan kronologis kongres partai matahari yang berlangsung panas tersebut.
Wahyuni menjelaskan, kongres pada hari kedua dilaksanakan belum clear mengenai kepesertaan. Kemudian, pihaknya menduga ada double ID card kepesertaan selama berlangsungnya kongres.
Kemudian, kericuhan terjadi, saling dorong pun tak bisa dielakkan antar dua kubu. Wahyuni mengatakan kubu Zulhas berteriak "aklamasi", dan langsung pemilihan ketua umum.
"Dan itu menyalahi ketetapan SC. Peserta yang lain bertahan tetap sesuai kesepakatan SC, disinilah sangat lemah peran ketua SC. Sedari awal Eddy Soeparno diingatkan agar netral," urainya.
"Dan yang lebih lucu, OC mencetak dan memberikan Id card kepanitiaan kepada preman-preman yang tiba-tiba datang dalam arena kongres, sedangkan panitia OC yang di-SK-kan di DPP banyak yang tidak diberangkatkan," tambah Wahyuni yang diketahui pendukung Mulfachri Harahap ini.
ID card tanpa foto itu, lanjut Wahyuni, disinyalir dibawa oleh seorang anggota keamanan.
"Seharusnya keamanan simpatik mensteril orang-orang gelap dalam kongres, kok ini malah memasukan preman ke dalam arena kongres," pungkas Wahyuni.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.