Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Nilai-nilai Luhur Bangsa Modal Dasar Membentuk Generasi Berkualitas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 11 Februari 2020, 20:09 WIB
Nilai-nilai Luhur Bangsa Modal Dasar Membentuk Generasi Berkualitas
Ardhya Pratiwi Setiowati/Net
rmol news logo Anggota DPR/MPR RI Ardhya Pratiwi Setiowati berharap agar masyarakat mampu meningkatkan pemahaman terkait nilai-nilai kebangsaan dan mengaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang termaktub dalam Empat Pilar MPR.

Adapun Empat Pilar MPR adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Ardhya berharap agar tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh muda sepenuhnya memahami nilai-nilai luhur bangsa yang termaktub dalam Empat Pilar MPR tersebut.

"Empat Pilar MPR RI ini penting untuk masyarakat agar kemajuan yang dicapai masyarakat tanpa melupakan nilai-nilai dasar yang luhur yang termaktub dalam Empat Pilar ini," tutur Legislator dari Fraksi Partai Gerindra itu saat jadi pembicara sosialisi Empat Pilar MPR, di Kuningan, Jawa Barat, Selasa (11/2).

Nilai-nilai luhur bangsa merupakan warisan yang harus tetap dijaga sebagai modal dasar membentuk generasi yang berkualitas, berbudi luhur, memiliki rasa nasionalisme tinggi, pekerja keras, dan tidak mudah menyerah.

"Kita harus bangga dengan Indonesia kita karena Indonesia adalah negara yang kaya SDM dan SDA, walaupun kekayaan itu belum bisa kita manfaatkan secara maksimal. Sebagai generasi muda, saya mengajak untuk mengoptimalkan dalam memanfaatkan kekayaan Indonesia sesuai dengan nilai-nilai luhur yang ada dalam Empat Pilar MPR RI," ujar Ardhya.

Menurutnya, semua anak bangsa tidak boleh melupakan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa, harus tetap kokoh dan eksis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai yang termaktub dalam Empat Pilar harus dipegang teguh demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Ardhya menegaskan bahwa perbedaan agama, suku, dan ras bukan alasan pecah bela NKRI. Perbedaan harus dimaknai sebagai rahmat dan takdir keindahan Indonesia. Maka dari itu kesatuan bangsa dan negara harus tetap dijaga di tengah perbedaan. Segala perbedaan harus diselesaikan dengan musyawarah untuk membangun Indonesia yang dicintai.

"Semua perselisihan bisa kita atasi dengan musyawarah karena itulah nilai-nilai luhur yang diajarkan para pendiri bangsa ini untuk membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera," demikian Ardhya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA