Zulhas sebagai petahana meraup suara sebanyak 331 dari total pemilik suara 565.
Sementara pesaingnya, Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo masing-masing 225 suara dan 6 suara. Lalu, ada 3 suara yang tidak sah.
Kongres V PAN yang digelar di Hotel Claro, Kendari, bukan tidak ada dinamika hingga muncul nama pemenang. Sejumlah peserta kongres terlihat saling sorak, dorong hingga ada yang saling melempar kursi di depan panggung pada siang harinya.
Menariknya, dalam video yang beredar di arena Kongres PAN, diantara kerumunan itu tampak calon ketua umum PAN, Mulfachri Harahap mencoba merangsek ke arah panggung bersama kerumunan peserta.
Namun, kericuhan tersebut tidak berlangsung lama dan berhasil diredam oleh pihak aparat keamanan. Sehingga kongres dilanjutkan pleno untuk menentukan pemilihan ketua umum.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Dedy Kurnia Syah menyebutkan, kemenangan Zulhas adalah wajar. Selain berstatu petahana, dia juga diuntungkan dengan aksi anarkis pesaingnya.
"Kelompok paling diuntungkan tentu Zulkifli Hasan," ujar Dedy kepada wartawan.
Lebih disayangkan lagi, kata Dedy, Mulfachri seperti gagal mengayomi pendukungnya dengan memberikan pemahaman bahwa rekam jejak Kongres PAN selalu berlangsung demokratis dan mengedepankan soliditas.
"Ini sangat disayangkan, kubu Mulfacri seolah tidak memahami tradisi PAN yang selama ini cukup solid," jelasnya.
Sebetulnya, calon ketua umum PAN dalam kongres tahun ini berjumlah empat orang. Namun, satu kandidat, yakni Asman Abnur menyatakan mundur dari proses pencalonan jelang proses pemilihan ketum dilaksanakan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: