Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jika Ingin Terus Dihormati, Amien Rais Mesti Legowo Terima Zulkifli Hasan Sebagai Ketua Umum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 13 Februari 2020, 12:42 WIB
Jika Ingin Terus Dihormati, Amien Rais Mesti Legowo Terima Zulkifli Hasan Sebagai Ketua Umum
Amien Rais/Net
rmol news logo Ketidakhadiran pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais pada pembukaan dan penutupan Kongres V PAN yang digelar awal pekan ini, menjadi pertanyaan besar yang mengemuka di publik.

Pasalnya, muncul isu tentang penolakan Amien Rais atas penyelenggaraan acara 5 tahunan partai yang kali ini digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara tersebut.

Beberapa informasi menyebutkan, tidak terlibatnya Amien Rais di Kongres V PAN adalah karena kecewa dengan panitia penyelenggara yang didominasi oleh pendukung petahana Zulkifli Hasan.

Bahkan, karena isu ini pula pelaksanaan kongres sempat ricuh, dan membuat ruang utama kongres di Hotel Claro, Kendari, luluh lantak akibat lemparan kursi dari sejumlah oknum.

Meski begitu, prosesi pemilihan ketua umum berjalan lancar. Alhasil proses demokrasi yang berlangsung, yakni pemungutan hingga penghitungan suara berlangsung secara tertib.

Dimana, hasilnya dimenangkan oleh Zulkifli Hasan dengan perolehan suara 331 pemilih. Sementara penantang kuatnya, Mulfachri Harahap tidak berhasil unggul karena hanya mendapat 225 suara. Adapun penantang ketiga yakni Drajad Wibowo, yang hanya mendapat enam suara.

Melihat dinamika politik PAN tersebut, Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia, Ray Rangkuti menyampaikan analisisnya terkait sikap Amien Rais tersebut.

Katanya, ketidakhadiran Amien Rais di Kongres V PAN sebagai suatu sikap yang cenderung spontan. Sebab dirinya melihat, tokoh reformasi itu kaget dan belum bisa menerima dinamika politik yang terjadi di internal partai yang didirikannya tersebut.

"Mungkin dia (Amien Rais) agak syok karena tiga kekuataan yang dia besarkan sebelumnya justru berseberangan dengan dia," ujar Ray Rangkuti saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (13/2).

Lebih lanjut, Ray Rangkuti menjelaskan bahwa tiga kekuataan yang dimaksud tersebut adalah tokoh-tokoh senior PAN. "Yakni Hatta Rajasa, Zulhas dan Drajad Wibowo," ucapnya.

Meski demikian, Ray Rangkuti berpandangan bahwa sikap Amien Rais kurang bijak. Sebab, tokoh reformasi itu dianggap telah melakukan satu kesalahan terkait suksesi pencalonan Mulfachri Harahap sebagai ketua umum.

"Saya kira caranya Pak Amien dalam mengelola politik kemarin terlalu berlebihan. Itu juga yang membuat arus balik perlawanan terhadap dia menjadi menguat," sebut alumnus dari Universitas Syarif Hidayatullah UIN Jakarta ini.

"Mulfachri yang didukung oleh Pak Amien tidak ada sosialisasi yang cukup. Jadi calonnya Pak Amien sendiri tokoh yang dinaikkan tiba-tiba," sambung Ray Rangkuti.

Oleh karena itu, Ray Rangkuti memberikan saran kepada Amien Rais untuk legowo, alias menerima hasil yang telah terjadi di internal PAN tersebut.

"Kalau dia mau arif melihat fakta-fakta itu saya kira beliau akan tetap dihormati oleh seluruh kader PAN," papar Ray Rangkuti.

"Tapi kalau dia masih seperti sekarang, mau menang sendiri, ya lama-lama dia akan kehilangan simpati," tutupnya menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA