Atas alasan itu, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon meminta kepada pemerintah dan lingkaran istana untuk berhati-hati dalam menyampaikan pendapat di ruang publik.
“Istana dan sekitarnya instropeksilah diri hati-hati bernarasi. Sudah lampu kuning ini sebentar lagi merah!†tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Kamis (13/2).
Soal kerukunan di Indonesia, Jansen Sitindaon mengibaratkan hal tersebut dengan sebuah rumah. Menghias rumah dengan cantik, kamar mewah, dan memberi lantai keramik termahal sekalipun tidak akan ada gunanya, jika anak-anak terus bertengkar dan ribut.
“Kerukunan ini software kita berbangsa. Dia lunak karnanya rentan virus! Bijaklah ngelolanya. Awas uninstall ini bangsa,†tegas Jansen Sitindaon.
Dia lantas mengurai anggapan publik yang menyebut kerukunan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang lebih baik.
Menurutnya, anggapan itu seharusnya makin tokcer di era sekarang. Sebab, ada BPIP yang difungsikan untuk membina warga akan nilai-nilai Pancasila.
“Cuma ini satu-satunya rumah kita. Mari kita jaga dan sayangi bersama seluruh anak bangsa yang hidup di dalamnya. Tiap orang sudah ada kamarnya masing-masing, jadi tak usah saling ganggu, mari kita kumpul di ruang tamu,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: