Sunarya mengatakan, langkah tersebut dilakukan agar Ridwan Saidi sadar masyarakat sudah dibikin tidak nyaman dengan pernyataannya tersebut.
“Jujur, saya merasa terusik. Kita ingin membangkitkan semangat Galuh. Kalau perlu kita tuntut secara hukum,†tegas Herdiat saat mendatangi masyarakat yang menggelar aksi di Alun-alun Ciamis, Jumat (14/2).
Kendati begitu, dirinya meminta warga Ciamis harus menunjukkan sikap yang baik dan elegan kepada semua pihak. Sebagai bukti jika Tatar Galuh tidak mempunyai sikap brutal dan arogan.
“Kita tidak boleh brutal. Harus tetap menjaga kondusifitas. Tetap harus bersabar,†imbuhnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.Lanjut Herdiat, Kerajaan Galuh yang juga disinggung Ridwan Saidi sebenarnya ada. Hal tersebut dibuktikan dengan sudah banyaknya sejarawan yang membuktikan keberadaan kerajaan ini.
“Kita dasarnya apa. Kita tidak ujug-ujug bilang ada Kerajaan Galuh. Kita tahu banyak hasil penelitian para ahli, sejarawan, profesor. Barang bukti peninggalan Galuh itu ada,†tandas Bupati Herdiat.
Sebelumnya, Ridwan Saidi menyatakan jika Galuh berkonotasi negatif, berdasarkan bahasa Armenia. Di dalam video yang diunggah akun YouTube Macan Idealis, Ridwan Saidi menyebut Galuh berarti Brutal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.