Wanita yang mengidolakan aktivis buruh perempuan mendiang Marsinah itu menegaskan bahwa dirinya tidak pernah dilibatkan dalam perumusan RUU Ciptaker tersebut.
"Kami sebagai organisasi serikat buruh, walaupun diklaim pihak pemerintah sudah diajak bicara, diundang, itu manipulasi yang dilakukan pemerintah," tegas Nining Elitos di sela-sela acara diskusi publik bertajuk 'Mengusir Bala dari RUU Cilaka" di Kawasan Melawai, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2).
Nining Elitos menyatakan, KASBI secara tegas melayangkan surat protes terkait pertemuan yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Perekonomian di Denpasar Bali beberapa waktu lalu.
"Kenapa? bukan hanya kita dicatut sebagai tim perumus. Tetapi, mulai apa yang mau disiapkan, konsepnya seperti apa, draf-ya seperti apa, kami tidak tahu," tegasnya lagi.
Lebih jauh, kata Nining Elitos, pihaknya telah melakukan kajian soal RUU Omnibus Law Cipta Kerja tersebut dan didapati sejumlah kejanggalan, antara lain soal Pasal-Pasal perlindungan bagi para pekerja dihapuskan.
Atas dasar itu, KASBI memandang RUU Omnibus Law Cipta Kerja tersebut hanya untuk kepentingan pemodal atau invstor dan mengabaikan nasib pekerja dan rakyat Indonesia.
"Kepentingan pemodal diberikan seluas-luasnya untuk mengeksploitasi manusianya, sumber daya alam kita, pasar kita. Itu yang kemudian akan terjadi," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: