Demikian disampaikan Wakil Presiden RI KH Maruf Amin dalam lawatannya di acara Workshop Nasional Fraksi PPP di Hotel Red Top, Pecenongan, Jakarta Pusat, Sabtu (15/2).
“Di sinilah pentingnya ada toleransi, ada tasamuh dalam berpendapat. Sesama Islam pun harus toleran, kalau tidak kan tidak bisa kita bersatu,†ujar Maruf Amin.
Dia menambahkan, dalam menyampaikan aspirasi tidak boleh adanya ego sektoral yang dapat menyulut sikap antitoleran antarsesama.
“Karena itu tidak boleh ada sikap
ananiyah toifiyah atau ego kelompok, tidak boleh fanatisme kekompok dalam sesama. Kita saja ada perbedaan,†katanya.
“Kalau ada perbedaan tidak boleh diingkari, tapi kalau sudah disepakati tidak boleh ada perbedaan pendapat. Itu harus ada toleran dan harus kita hilangkan sikap intoleran,†tambah Ketua MUI nonaktif ini.
Menurutnya, sikap intoleran akan melahirkan sikap radikal bahkan timbul benih-benih terorisme. Sehingga, dia menegaskan dalam memperjuangkan aspirasi harus menjaga keutuhan kemajemukan dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Karena itu jangan kita perjuangkan yang menyimpang dari itu. Misalnya bentuk selain NKRI, misalnya membawa khilafah,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.