"Minggu lalu Pak Pangdam menyampaikan ingin gerak cepat untuk mem-
follow up instruksi presiden terkait konservasi alam. Dan dalam waktu cepat juga langsung berkoordinasi dengan pihak Pemprov Jatim lewat Pak Sekda dan Kadis Kehutanan untuk kesiapan lahannya," jelas Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (16/2).
Khofifah menjelaskan, pemilihan lokasi di lereng gunung karena tanaman yang berfungsi sebagai pencegah lonsor itu tidak boleh ditanam di lahan konservasi. Penanaman ini sengaja dilakukan di musim hujan karena vetiver yang memiliki akar hingga 6 meter itu membutuhkan banyak air.
Untuk saat ini, penanaman vetiver baru mencapai 50.000 tanaman. Jumlah tersebut akan bertambah sekitar 200.000 tanaman yang akan ditanam seminggu ke depan di bawah koordinasi tim dari Korem.
"Kaberadaan vetiver diharapkan bisa memberikan daya tahan dari seluruh daya dukung alam dan lingkungan sekitar Ranupani," lanjut Khofifah.
Penanaman ini juga akan sejalan dengan tradisi masyarakat sekitar yang kerap menanam kentang. Dengan adanya vetiver, lanjutnya, maka daya dukung lingkungan dan tanahnya bisa dikuatkan.
Di sisi lain, Pangdam V/Brawijaya menjelaskan bahwa penanaman vetiver sebagai bentuk sinergi antara Kodam V Brawjaya dengan Pemprov Jatim.
"Penanaman ini tidak hanya di dataran tinggi. Bisa juga di tanggul sungai, karena fungsinya untuk mengikat tanah dan meminimalisasi dampak bencana longsor," tutup Mayjen R. Wisnoe Prasetja Boedi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: