Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bela Anies Baswedan, Walikota Bogor: Banjir Jakarta Terlalu Dipolitisir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Minggu, 16 Februari 2020, 23:10 WIB
Bela Anies Baswedan, Walikota Bogor: Banjir Jakarta Terlalu Dipolitisir
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto/RMOL
rmol news logo Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto menilai persoalan banjir yang terjadi di DKI Jakarta terlalu di politisir dan seringkali menyalahkan Gubernur Anies Baswedan.

Hal itu menanggapi hasil survei Indo Barometer yang membandingkan tingkat keberhasilan Gubernur Anies Baswedan dengan Gubernur sebelumnya yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Jokowi.

Di mana pada survei tersebut, Anies memiliki perolehan yang sangat kecil tingkat keberhasilannya dalam mengatasi persoalan banjir di DKI Jakarta.

Padahal menurut Bima, banjir di DKI Jakarta merupakan persoalan bersama yang menjadi tanggungjawab banyak pihak.

"Tentang banjir membandingkan Ahok, Pak Jokowi dengan Mas Anies. Banjir ini menurut saya bukan urusan persoalan leadership, bukan. Ini urusan kolektif," ucap Bima Arya saat menanggapi hasil survei Indo Barometer yang bertema "Evaluasi Publik Dan Isu-Isu Nasional Dalam 100 Hari Jokowi-Amin" di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, Minggu (16/2).

"Ada menteri PUPR disitu, ada Bupati Bogor disitu, ada Walikota Bogor disitu, ada forum di Jabodetabek disitu. Jadi nggak bisa, menurut saya bukan tanggungjawab Gubernur Jakarta sendiri, kan kita bicara dari hulu ke hilir," katanya menjelaskan.

Bima pun bersependapat dengan Anies Baswedan bahwa persoalan banjir di Jakarta tergantung dari hulu aliran air. Di mana kata Bima, jika di Kota Bogor mengalami hujan deras selama 8 jam nonstop, maka Jakarta akan banjir.

"Kalau sudah Bogor hujan terus 8 jam nonstop, ketinggian Katulampa sudah siaga 2, kita agak stres. Karena Jakarta akan terendam. Tapi pernah terjadi di Bogornya itu Katulampanya hanya siaga 3, tapi Jakarta sudah banjir. Kenapa? Karena curah hujannya memang lebih tinggi di Jakarta," urainya.

Sehingga, persoalan banjir di Jakarta kata Bima bukanlah persoalan Gubernur, melainkan banyak penyebab yang menjadi faktor terjadinya banjir.

"Kita harus melihat ini sebagai satu fenomena lintas wilayah, yang bertanggungjawab disini banyak. Saya apresiasi mas Anies yang sudah komitmen untuk memperhatikan sektor hulu, kita dibantu 30 miliar, untuk buat sumur resapan supaya dan lain-lain," paparnya.

Bahkan, Bima pun mengaku prihatin persoalan banjir di Jakarta terlalu di politisir oleh pihak-pihak tertentu.

"Banjir ini seringkali banyak hal-hal politis nah, berapa bulan lalu saya kaget foto saya sama mas Anies itu beredar lagi, kemudian dibilang katanya ketawa-ketawa ditengah penderitaan banjir. Luar biasa ini, 2024 sudah ditarik kesini," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA