Angka tersebut jauh dibandingkan Jusuf Kalla saat masih menjabat Wapres, yang meraih tingkat kepuasan publik 53,3 persen.
Menanggapi hasil survei ini, anggota Wakil Ketua Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay, menyebut wajar jika kepuasan publik terhadap Maruf Amin lebih rendah. Sebab Jokowi masih mendominasi dalam sejumlah kegiatan pemerintah.
“Maruf Amin memang masih belum kelihatan peran strategisnya dalam melaksanakan program pemerintah,†ujar Saleh Daulay kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (16/2).
Saleh Daulay bahkan membandingkan eksitensi Maruf Amin di hadapan publik dengan sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju.
“Kalau mau jujur, Maruf Amin bisa jadi lebih jarang muncul dibandingkan dengan beberapa menteri yang ada. Katakanlah, seperti Menteri BUMN, Menteri PUPR, Pertanian, Perhubungan, dan lain-lain. Mungkin karena memang Maruf tidak terlibat langsung dalam eksekusi program-program yang ada,†jelasnya.
Menurut aktivis muda Muhammadiyah ini, Ketua MUI nonaktif tersebut tidak banyak menghadiri acara-acara seremonial di daerah. Hanya segelintir acara yang dihadiri Maruf Amin, salah satunya yang berkaitan dengan bidang keagamaan.
“Kalau yang sifatnya seremonial dalam bidang pembangunan fisik dan infrastruktur, keikutsertaannya masih tergolong sedikit,†katanya.
“Mungkin sudah bagi tugas dengan presiden. Saya dengar, salah satu tugas wakil presiden adalah fokus dalam bidang program deradikalisasi. Kalau itu, tentu porsinya sangat sedikit,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: