Berangkat dari beragamnya budaya bangsa, Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah menilai pernyataan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung yang melarang Presiden Joko Widodo ke Kediri agar tak lengser dinilai hal yang wajar.
Sebab menurutnya, akar budaya Indonesia berkembang melalui mitos dan legenda para leluhur yang tidak boleh diremehkan begitu saja, termasuk soal Kediri.
“Tapi kan
lo tidak bisa menabrak begitu saja apa yang berkembang di masyarakat secara turun-temurun, budaya kita akan seperti itu,†ujar Said di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2).
“Tidak bisa juga ke Madura atau datang ke satu tempat (yang diharuskan membawa sesajen), tiba-tiba tanpa membawa sesajen. Itu juga tantangan yang tidak bisa dilabrak gitu saja, itu kan kultur yang harus kita jaga,†tambahnya.
Atas dasar itu, politisi PDIP ini percaya dan tak masalah dengan pernyataan yang disampaikan Pramono saat meresmikan Rusunawa di Ponpes Lirboyo, Kediri bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sabtu lalu (15/2).
“Presiden diingatkan pada tingkat pemerintahan nasional seperti yang disampaikan Pak Pram (Pramono), saya setuju 100 persen itu. Karena nanti akan menimbulkan analisa yang macam-macam (kalau tak dijelaskan),†paparnya.
Dia mengurai, Presiden Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah melakukan lawatan ke Kota Kediri lantaran percaya dengan mitos tersebut.
“Karena ini kultur Jawa. Betul-betul ini urusan kultur, bukan urusan apa pun, bahwa ada legenda seperti ini di Kediri, kerajaan tumbang terus menerus dan jadi legenda masyarakat,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: