Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saan Mustopa: Putra Pak Surya Paloh Cuma Satu, Partai Lain Banyak Banget

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Selasa, 18 Februari 2020, 15:56 WIB
Saan Mustopa: Putra Pak Surya Paloh Cuma Satu, Partai Lain Banyak Banget
Saan Mustopa/Net
rmol news logo Sekertaris Fraksi Partai Nasdem DPR, Saan Mustopa tidak terima partainya disebutkan sebagai partai paling terpapar dinasti politik, seperti riset Nagara Institute.

Pasalnya, masih ada partai politik lain yang dinilai lebih oligarkis dan terpapar dinasti politik.

Diketahui, Nagara Institute merupakan lembaga riset baru besutan politisi Nasdem, Akbar Faizal.

"Terpapar dinasti politik dari mana? Tidak ada, partai Nasdem itu partai yang terbuka dan transparan," tegas Saan Mustopa, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/2).

Menurut dia, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh tidak mempraktikkan dinasti politik di Indonesia. Hal itu justru berbeda dengan parpol lain yang cenderung mengarah pada upaya dinasti politik.

"Tidak ada juga dinasti. Putranya Pak Surya Paloh cuma satu, dan ada kepengurusan di DPP hal yang wajar saja. Kita lihat juga di partai lain kan lebih banyak banget. Bahkan menjadi inti-intinya. Di sini (Nasdem) kan cuma jadi salah satu ketua," tegas Wakil Ketua Komisi II DPR ini.

Selain itu, Saan Mustopa menilai Akbar Faizal sedianya bisa menilai bahwa tidak ada dinasti politik di Partai Nasdem.

"Searusnya Pak Akbar Faizal bisa merasakan sendiri bagaimana Partai Nasdem itu memberikan semua kesempatan kepada semua putra-putri terbaik yang ada di pusat maupun daerah, tanpa melihat asal usul, latar belakang," tuturnya.

Lebih lanjut, Saan Mustopa justru mempertanyakan metodologi hingga kredibilitas lembaga riset besutan Akbar Faizal itu. Sebab, diyakininya tidak sesuai dengan realitas yang terjadi di Partai Nasdem.

"Menurut saya kalau memang hasil surveinya seperti itu kita perlu pertanyakan metodologi surveinya, harus dikaji ulang. Apalagi ini kan lembaga baru yang kita belum tahu kredibilitas lembaganya," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA