Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Konglomerat Pemodal Parpol, Pengamat: Jadi Masalah Kalau Jadi Ajang Memaksakan Agenda Ekonomi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 19 Februari 2020, 05:49 WIB
Konglomerat Pemodal Parpol, Pengamat: Jadi Masalah Kalau Jadi Ajang Memaksakan Agenda Ekonomi
Adi Prayitno/Net
rmol news logo Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo baru-baru ini mengungkapkan ada fenomena pemodal besar alias konglomerat dalam rumah tangga partai politik.

Pemodal itu, kata pria yang karib disapa Bamsoet itu, bergerak pada partai politik yang ingin memilih ketua umum baru. Baik itu melalui musyawarah nasional (Munas), kongres atau muktamar.

Dalam manuvernya itu, kata Bamsoet, seorang konglomerat menawarkan dana Rp. 1 triliun kepada calon ketua umum supaya dia bisa memberi pengaruh pada partai tersebut.

Soal pengakuan Bamsoet tersebut, Direktur Eksekutif Parameter Indonesia Adi Prayitno menyebutkan bahwa pertanyaan utama yang harus dijawab adalah apa agenda konglomerat merapat ke parpol.

"Perlu ditracking (ditelusuri) ditail apa agenda konglomerat merapat ke parpol," kata  Adi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/2).

Adi menilai kalau agenda konglomerat itu hanya sebatas merawat persahabatan dan relasi. Maka, hal tersebut tidak perlu dipersoalkan.

"Yang jadi masalah jika konglomerat memaksakan agenda ekonomi politiknya melalui partai. Itu yang perlu diantisipasi," tegasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA