Rencana sosialisasi Pancasila melalui beragam media sosial ini disebut karena ingin menyasar generasi milenial.
Namun demikian, menurut Romo Benny Susetyo, ide sosialisasi Pancasila lewat YouTube dan TikTok tetap tidak boleh meninggalkan generasi tua.
“Prioritas utama (generasi milenial), tapi tidak berarti meninggalkan golongan generasi tua juga. Jadi BPIP akan memperkuat ideologi bangsa lewat beberapa cara. Lewat dunia digitalisasi dan media massa, juga akan membangun network,†ujar Romo Benny kepada wartawan, Rabu (19/2).
“Maka BPIP akan melibatkan sesuai dengan selera anak-anak muda. Dari hasil riset, anak muda kan lebih suka olahragawan, film, lagu, kuliner. Nah kita masuk dalam pintu itu, dan akan memperkuat dalam arah kebijakan-kebijakan publik,†tambahnya.
Menurutnya, dua platform yang digunakan untuk sosialisasi Pancasila bertujuan agar dapat menyasar generasi milenial yang tak pernah berhenti menggunakan gadget.
“Ya YouTube, ya TikTok, itu semuanya digunakan. Jadi bagaimana mengkapitalisasi pesan-pesan Pancasila dalam dunia maya,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: