Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wingit Kediri, PP Muhammadiyah: Tahayul Harusnya Dikalahkan Logika Rasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 19 Februari 2020, 10:03 WIB
Wingit Kediri, PP Muhammadiyah: Tahayul Harusnya Dikalahkan Logika Rasional
Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad/Net
rmol news logo Pernyataan Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang melarang Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kediri, lantaran ditakutkan bakal berpengaruh terhadap kekuasaan atau lengser, dinilai diskriminatif.

Pasalnya, masyarakat Kediri akan merasa dibedakan dengan masyarakat kota-kota lainnya yang dikunjungi Presiden Jokowi. Bahkan boleh jadi Jokowi tak akan pernah menyambangi Kediri.

Demikian disampaikan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/2).

"Menurut saya, kalau itu benar, patut disayangkan pernyataan itu karena diskriminatif. Kasihan masyarakat Kediri, karena tidak akan pernah dikunjungi kepala negara," ujar Prof Dadang Kahmad.

Menurut Dadang Kahmad, di era modern yang serbadigital ini seharusnya Pramono Anung selaku "tangan kanan" Jokowi bisa menghindari hal-hal yang berbau tahayul dan tidak masuk akal itu.

"Dalam zaman modern seperti sekarang ini, kepercayaan mistis dan tahayul sebaiknya dikalahkan oleh logika rasional dan konstitusional," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA