Meski masih berada di 10-besar, tapi hal ini tetap patut disyukuri. Sebab, pada 2017, Jakarta masih berada di nomor 4. Sejak Anies memimpin ibukota, perlahan tapi pasti tingkat kemacetan terus mengalami penurunan.
"Itu sudah kami duga. Capaian itu patut kita apresiasi. Saya sering mengatakan soal perluasan ganjil genap itu. Kemarin ada pertentangan, hari ini ada manfaatnya," ungkap anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif, saat ditemui suai rapat paripurna DPRD DKI, Rabu (19/2).
Syarif juga memuji kinerja Anies yang mempunyai terobosan transportasi terintegrasi dan sustainable, khususnya JakLingko.
"Itu luar biasa pencapaiannya. Jadi yang dilakukan gubernur sudah bagus. Volume masyarakat menggunakan sistem JakLingko luar biasa, sehingga terurai kemacetan," imbuh Wakil DPD Gerindra Jakarta itu.
Untuk diketahui, peringkat pertama kota termacet dunia diduduki Bengaluru (India), disusul Bogota (Kolombia), Mumbai, Pune (India), Moskow (Rusia), Lima (Peru), New Delhi (India), dan Istanbul (Turki).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: