Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sri Mulyani Usul Minuman Berpemanis Kena Cukai Tanda Negara Tidak Punya Uang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Kamis, 20 Februari 2020, 08:55 WIB
Sri Mulyani Usul Minuman Berpemanis Kena Cukai Tanda Negara Tidak Punya Uang
Sri Mulyani/Net
rmol news logo Usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat di Komisi XI DPR mengagetkan sejumlah pihak. Pasalnya, menteri berpredikat terbaik dunia itu usul agar minuman berpemanis dikenai cukai. Alasannya, karena minuman itu bisa membuat diabetes rakyat Indonesia.

Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule menilai ada alasan lain yang lebih meyakinkan di balik usulan tersebut, yaitu kenyataan bahwa uang negara memang tidak ada sehingga butuh pungutan dari rakyat. Ketiadaan uang itu tidak lepas dari salah kelola yang dilakukan Sri Mulyani cs.

“Segala macam dipajak Menkeu Sri Mulyani tanda tak ada uang. Salah kelola uang,” tegasnya kepada redaksi, Kamis (20/1).

Salah kelola uang yang dimaksud adalah tentang pengeluaran negara yang lebih besar dari pendapatan, nilai impor yang lebih besar dari ekspor, juga tentang devisa dan APBN yang defisit.

Maka tak ayal, sambung Iwan Sumule, janji kampanye Joko Widodo-Maruf Amien soal Kartu Pra Kerja sempat membuat Sri Mulyani curhat di forum Bank Dunia.  

“Janji kampanye Jokowi jadi alasan, bikin mules pula. Jadi pertahankan Sri Mulyani itu suatu kedunguan. Iya nggak sih?” tanyanya. 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA