Mengingat, anak kandung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming juga mencalonkan diri pada kontestasi politik di Pilwalkot Solo.
"Secara tidak langsung, seharusnya Jokowi tersindir, tetapi kalau
sense Jokowi tidak peka, tentu lain lagi," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedy Kurnia Syah saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (20/2).
Selain sindiran kepada Jokowi, pidato Mega tersebut juga sarat makna. Menurut Dedy Kurnia, Megawati seolah-olah ingin memperlihatkan anti praktik dinasti politik yang merupakan bagian dari oligarki politik.
"Megawati hanya ingin memainkan komunikasi adiktif (memanipulasi realitas), di mana statement tersebut sengaja dikemukakan agar terkesan ia berpihak pada politik yang nonoligarkis, padahal ia sendiri mempraktikkan," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: