Dalam Tatib tersebut disepakati mekanisme pemilihan dilakukan melalui voting tertutup.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik, menjelaskan, pada dasarnya Partainya yaitu Gerindra masih menginginkan pemilihan tersebut dilakukan secara terbuka dengan alasan karena itu bagian dari tanggungjawab Dewan kepada konstituennya.
"Kalau pemilihan umum boleh (tertutup), karena dia mewakili dirinya. Tapi kalau wagub lewat perwakilan, dia mesti fair dong tunjukkin ke rakyat," ungkap Taufik saat ditemui di Gedung Balai Agung, Balaikota, DKI Jakarta, Jumat (21/2).
Selain itu, menurut Ketua Gerindra DKI Jakarta ini, voting terbuka mempersempit ruang dan menghindari money politic karena semua proses dapat disaksikan secara transparan.
Taufik juga menyatakan sesungguhnya para Dewan banyak yang menginginkan pemilihan dilakukan secara terbuka.
Namun, karena Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ngotot meminta pemilihan dilakukan secara tertutup, agar tidak berlarut-larut akhirnya Gerindra pun menyetujuinya.
"Padahal saya bilang, kami terbuka melanjutkan keinginan DPW PKS. Saya baca di media, untuk menghindari money politic, terbukalah pemilihan. Ya ayok kita setuju dan ternyata itu katanya di media doang, yaudahlah," pungkas Taufik bernada sindiran.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.