Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Museum Dan Galeri 1,5 Hektar, Tanda Cinta Pepo SBY Pada Memo Ani

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Sabtu, 22 Februari 2020, 16:02 WIB
Museum Dan Galeri 1,5 Hektar, Tanda Cinta Pepo SBY Pada Memo Ani
Peresmian pembangunan Museum dan Galeri SBY-Ani Yudhoyono/Istimewa
rmol news logo Sirine itu meraung-raung. Mengiringi dua alat pancang yang bekerja menanamkan tiang beton ke perut bumi. Pembangunan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI, pun dimulai Sabtu pagi (22/2) tadi.

Museum yang sedang dibangun itu terletak di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Ploso, Pacitan, Jawa Timur. Wilayah yang cukup strategis, berada persis sisi jalan besar yang melintasi Pacitan, dari Solo atau Jogjakarta maupun dari arah Trenggalek.

Kawasan ini pun dekat dari pusat kota dan garis pantai destinasi wisata Pacitan.

Secara keseluruhan Museum dan Galeri Seni SBY-ANI dibangun di atas lahan sekitar 1,5 hektar. Sementara bangunan total museum dan galeri seni keseluruhan sekitar 7.500 m2.

Inilah cara Pepo SBY mengenang cintanya pada Memo Ani yang meninggal dunia 1 Juni tahun lalu.

Ketika memberikan sambutan, SBY memohon restu dari masyarakat Indonesia untuk kesuksesan dan kelancaran pembangunan museum dan galeri seni.

“Museum ini kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia utamanya generasi muda dan generasi mendatang. Juga dipersembahkan untuk Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono. Ini adalah tanda cinta saya dan keluarga yang amat dalam pada almarhumah istri tercinta,” kata SBY.

Tepuk tangan meriah menyambut pernyataannya.

“Almarhumah sangat mencintai Pacitan, sehingga sangat bersemangat dengan ide pembangunan museum di sini. Ibu Ani sangat mendorong untuk segera dilaksanakan pembangunan museum dan galeri seni ini. Ketika di rumah sakit Singapura, Ibu Ani bilang ‘Pepo (panggilan ibu Ani untuk SBY), kalau nanti saya sudah sembuh, kita atur nanti pembangunan museum dan galeri itu’. Itu kata-kata Almarhumah yang saya ingat sampai kapanpun,” lanjutnya.

Lebih lanjut SBY menjelaskan bahwa Museum Kepresidenan Amerika Serikat seperti Truman, Eisenhower, Clinton, dan Bush yang pernah dikunjungi SBY bersama Ibu Ani dan keluarga, juga dibangun di tanah kelahiran mereka masing-masing.

“Dari situlah juga saya mendapatkan inspirasi membangun museum di Pacitan,” SBY menerangkan.

Sebagai Direktur Museum dan Galeri Seni SBY-ANI, ditunjuklah Ossy Dermawan, seorang tangan kanan yang memang dekat dengan SBY dan keluarga.

Dalam keterangannya Ossy mengatakan, Museum Kepresidenan SBY menampilkan sejarah hidup SBY yang dibagi menjadi berbagai tema.

“Dimulai dari masa kecil dan remaja SBY di Pacitan, hingga terpilih menjadi presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat di tahun 2004,” jelas Ossy.

Perjalanan Hidup Penuh Inspiratif SBY

Pembangunan Museum & Galeri Seni SBY-Ani ini merupakan cara SBY untuk mewariskan nilai-nilai kepemimpinan dan pemikirannya kepada para generasi muda penerus bangsa.

Museum ini rencananya tidak hanya akan mengcover sejarah manis-getir kehidupan SBY semasa tinggal di Pacitan, tetapi juga perjalanan pendidikan, karier militer, politik-pemerintahan.

Juga akan diperlihatkan pencapaian kerja satu dekade pemerintahan (2004-2014) yang meliputi keberhasilan konsolidasi demokrasi, perdamaian Aceh, kenaikan signifikan ekonomi nasional, penurunan tajam tingkat kemiskinan, program kesejahteraan sosial, modernisasi alutsista, kenaikan signifikan PNS, TNI-Polri, menguatnya kapasitas diplomasi global, hingga netralisasi ketegangan relasi RI-Timor Leste yang membebaskan Indonesia dari ancaman pengadilan HAM Internasional.

SBY yang juga Ketum Partai Demokrat ini tidak hanya mengajarkan kegigihan, kerja keras, dan berpikir cerdas, tetapi juga bagaimana mengambil kebijakan publik yang efektif dan tepat sasaran. Karena itu, museum ini juga akan dilengkapi fasilitas bertema “Decision time” untuk melatih kapasitas kepemimpinan generasi muda Indonesia.

Museum ini juga dilengkapi dengan galeri seni Ani Yudhoyono, yang didedikasikan untuk mengenang warisan (legacy) dan kontribusi besar Ibu Kristianti Herwati atau Ani Yudhoyono kepada bangsa saat mengabdikan dirinya mengemban tugas sebagai Ibu Negara (2004-2014).

Adapun kebutuhan dana pembangunan konstruksi, interior, operasional, dan perawatan Museum dan Galeri Seni SBY-Ani ini diperoleh melalui proses fundraising secara terbuka. Karena itu, Yayasan Yudhoyono pengelola Museum & Galeri Seni SBY-Ani saat ini masih membuka diri untuk bantuan, sumbangan, dan donasi sukarela dari berbagai kalangan, yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel.

Pada giat pembangunan museum dan galeri seni ini, turut mendampingi SBY antara lain Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan, Edhie Baskoro Yudhoyono dan Aliya Rajasa, serta cucu-cucu, Aira, Airlangga, Sakti, dan Gaia. Hadir pula dalam acara ini antara lain, Mantan Wakil Presiden Boediono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Selain itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Bupati Pacitan Indartato, para mantan pejabat pemerintah, menteri & wakil menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I dan II, keluarga besar Almarhum Sarwo Edhie Wibowo (orang tua Almarhumah Ibu Ani), keluarga besar Almarhum R. Sukoco dan Siti Habibah (orang tua SBY), para tokoh masyarakat dari Pacitan serta para sahabat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA