Analis politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubaedillah Badrun, menilai reshuffle kabinet pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin memang mesti dilakukan.
"Kalau kita lihat dari data evaluasi, ada satu dua menteri yang secara kualitas kerja dan kinerja, penilaiannya itu menurut saya cukup buruk, yang kemudian berakibat kepada citra presiden," ujar Ubaedillah Badrun saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, (22/2).
"Reshuffle itu penting dilakukan oleh presiden dengan 100 hari pemerintahan," sambungnya.
Beberapa hal yang memang harus dilakukan Presiden Joko Widodo adalah menegur sejumlah menterinya yang bermasalah.
Ada dua menteri yang menurut Ubaedillah Badrun memiliki kinerja yang mesti dievaluasi. Yaitu Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Pertama harus menegur secara keras kepada menteri itu, yang memperburuk citra presiden dan pemerintah. Kedua reshuffle," ucap Ubaedillah Badrun.
"Jadi reshuffle cara yang paling mungkin dilakukan untuk membuat pemerintahan berjalan lebih baik," tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: