Analis politik dari Universitas Islam Syech Yusuf Tangerang, Miftahul Adib berpendapat, apa yang dilakukan Dato Sri Tahir hal yang wajar lantaran karakter pengusaha dalam berpolitik selalu menghitung untung dan rugi.
“Kelemahan politisi berlatar belakang pengusaha ya seperti ini. Untung dan rugi selalu diperhitungkan matang betul,†kata Adib saat dihubungi, Senin (24/2).
Dalam berpolitik, pengusaha kurang memikirkan pembelajaran etika, padahal, menurut Adib, etika berpolitik adalah hal mutlak yang harus selalu ada.
Di sisi lain, jika pengusaha berpolitik lebih rentan dan menciptakan oligarki bagi kepentingannya.
Adib menambahkan, pengaruh kekuasaan akan diimplementasikan kepada kepentingan bisnisnya. Dengan begitu akses kepada kekuasaan sangat mudah dan dikhawatirkan dapat menyetir kebijakan penguasa.
“Itulah kenapa naluri pengusaha lebih realistis bicara untung rugi,†pungkas Adib.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: