Usulan pembentukan panja itu diungkapkan oleh anggota Fraksi Partai Demokrat Benny K. Harman saat menggelar rapat bersama Menkumham Yasonna H. Laoly di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2).
"Jadi, saya usulkan resmi Pak Ketua (Komisi III), kita bikin panja utuk mengetahui apakah Masiku masih ada di sini (Indonesia) atau masih di sana (luar negeri)," kata Benny K. Harman.
Mulanya, dia mengaku heran dengan pernyataan Yasonna H. Laoly yang dinilainya telah membohongi publik lantaran sempat "ngotot" soal keberadaan Harun Masiku berada di luar negeri per 6 Januari lalu.
Meskipun, pada akhirnya diralat oleh Kemenkumham lantaran disebut ada gangguan pada sistem SIMKIM (Sistem Informasi Menejemen Keimigrasian) yang diiringi pencopotan Dirjen Imigrasi Ronny Sompie.
"Saya yakin Pak Menkum HAM tahu juga. Supaya semua tidak ada spekulasi lagi, kita tidak spekulasi lagi mengenai keberadaan Harun Masiku. Kasihan dia (Harun Masiku), kasihan," katanya.
Pasalnya, lanjut Benny, misteri keberadaan Harun Masiku menyisakan spekulasi yang liar.
"Akibat situasi ini ada tiga spekulasi di tengah publik; sudah ditembak mati, sangat mungkin. Kedua saya bilang dia disembunyikan. Oleh siapa? Mari kita bahas lewat panja. Supaya supaya tidak ada dusta di antara kita," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: