Rencana ini sejalan dengan tujuannya, yakni memajukan produksi baterai lithium Indonesia di kancah global.
Dalam forum dialog bertajuk "Merajut Konektivitas Ibu Kota Negara" hari ini, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, PLTA yang akan dibangun berkapasitas belasan ribu megawatt (MW).
"Kira-kira 300 meter dari situ (lokasi ibu kita baru) akan ada hydropower 15 ribu megawatt," ucap mantan Kepala Staf Kepresidenan ini di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).
Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, rencana pembangunan PLTA itu sesuai dengan rencana pemerintah yang akan membangun IKN yang ramah lingkungan, serta pengembangan industri hijau, misalnya baterai lithium.
"Jadi kita akan produksi lithium baterry di daerah itu dengan energy hydropower. Sehingga kita bisa klaim itu adalah produk green (ramah lingkungan)," kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan ini pun menyatakan, masterplan dan lanscape pembangunan kawasan industri itu tengah dipersiapkan. Sebab Luhut Binsar Pandjaitan berhasrat untuk menjadi negara tebesar kedua yang memproduksi baterai lithium.
"Hari ini sudah ada di sana dari Andrew Forest, dari Australia yang melakukan study, karena juga sekaligus melihat hydrogreen energy yang akan diproduksi nanti setelah lithium baterry," terang Luhut Binsar Pandjaitan.
"Artinya, mereka akan mencari lithium battery, dan Indonesia mungkin akan menjadi pemain nomor dua karena Tiongkok masih yang pertama, karena mereka betul-betul masif (produksinya)," dia menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: