Menanggapi cuaca yang tidak menentu ini, Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengaku heran dengan kondisi cuaca tahun ini.
Ridwan Saidi menyebut baru tahun ini hujan pasca perayaan Cap Goh Meh yang merupakan perayaan umat Tionghoa terjadi sejak ia dilahirkan.
"Hujan kan rahasia Tuhan ya, sepengalaman saya Imlek itu malamnya suka hujan suka kaga, kalau siangnya gak ada hujan. 15 hari kemudian kan Cap Goh Meh, ketika menjelang Cap Goh Meh 2 hari atau 3 hari hujan hebat, tapi malam cap goh meh dia berhenti. Abis cap goh meh kaga ada hujan lagi. Nah sekarang kenapa begini kita? Nah itu mesti kita jadi satu kafarat satu gambaran untuk kita mendidik diri kita sendiri," ucap Ridwan Saidi saat diskusi di Warung Makar, Jalan Pancoran nomor 10, Glodok, Jakarta Barat, Kamis (27/2).
Ridwan berharap agar masyarakat Indonesia khususnya Jakarta dan sekitarnya untuk sadar diri lantaran perseteruan antar masyarakat Indonesia saat ini sangat berlebihan.
"Perseteruan antara kita itu kekencangan, nah itu yang kita harus pikirkan. Umur saya 77 tahun, saya ngerasain Imlek umur 5 tahun jadi 72 tahun setelah cap goh meh hujan berhenti, baru sekarang jadi hujan kaga bisa dicegat sama Cap Goh Meh," jelas Ridwan.
Dalam diskusi ini juga dihadiri oleh aktivis Lieus Sungkarisma yang juga merupakan pemilik Warung Makar dan aktivis Muslim Arbi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.