Ketua DPR RI Puan Maharani dalam pidato penutupan masa sidang ke-II DPR RI di ruang rapat paripurna, Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan menyinggung mengenai pelaksanaan anggaran 2020 di Kementerian atau Lembaga dengan membahas masalah aktual dan alternatif solusinya dengan masing-masing mitra kerjanya.
“Di samping itu, DPR juga ikut mencermati perkembangan epidemi Covid-19 (Virus Corona) yang masih terus meluas dan berkepanjangan hingga saat ini,†ujar Puan di lokasi, Kamis (27/2).
Menurutnya, epidemi Covid-19 dapat melumpuhkan aktivitas masyarakat dan perekonomian negara sebagaimana yang mulai terlihat di beberapa negara yang terserang epidemi tersebut, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.
Kata Mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), risiko tekanan global juga perlu dicermati pemerintah Indonesia.
Ia menyebut beberapa risiko antara lain adanya eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, perkembangan negosiasi perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, keberlanjutan negosiasi perdagangan pasca-keluarnya Inggris dari Uni Eropa, risiko perlambatan ekonomi India, serta proteksionisime perdagangan global yang cenderung semakin menguat.
“Tekanan tersebut perlu diantisipasi agar tidak berdampak mendalam bagi perekonomian Indonesia, yang pada akhirnya akan mengganggu kualitas pembangunan nasional bagi kesejahteraan rakyat,†katanya.
Puan meminta agar pemerintah melaksanakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2020 dapat dialokasikan dengan baik dan memastikan realisasi belanja negara mampu menjadi kebijakan fiskal yang dapat menstimulus perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Dalam melaksanakan APBN 2020, pemerintah juga harus menyiapkan berbagai langkah antisipatif terhadap risiko tekanan global yang dinamis,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: