Padahal, kata Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi, kerugian megakorupsi Jiwasraya berada pada angka Rp. 17 triliun.
“Saya tidak habis pikir ada apa ini, padahal jelas-jelas kerugian negara luar biasa besarnya. Malah sekarang ini sudah meningkat menjadi 17 triliun. Betapa super gila mega korupsi ini,†kata Didi kepada wartawan, Sabtu (29/2).
Anggota DPR RI ini mengingatkan agar pimpinan DPR tak menutup mata mengingatkan permasalahan Jiwasraya merupakan megaskandal yang harus cepat dituntaskan.
“Apakah pimpinan sudah buta hatinya, tidakkah mereka bisa merasakan, bahwa lebih dari 5,5 juta pemegang polis menjadi korban penjarahan uang rakyat ini? Belum lagi jika dihitung jumlah keluarganya," katanya.
"Maka sudah pasti korban mega korupsi jiwasraya ini adalah puluhan juta rakyat Indonesia. Betapa naasnya nasib jutaan rakyat Indonesia tersebut,†tekannya.
Banyak dari korban jiwasraya ini, mengadu, menangis dan nyaris putus asa, karena uang yang mereka simpan tersebut untuk jaminan kematian dan hari tua, untuk membayar uang sekolah anak, keperluan mendadak karena sakit tidak jelas lagi rimbanya.
“Tidakkah ini belum cukup untuk menyentuh hati nurani para pimpinan DPR?†dia mengingatkan
Agar tidak timbul spekulasi negatif seolah-olah pimpinan DPR tidak serius dan tidak sungguh-sungguh dalam pengungkapan kasus Jiwasraya, Didi menekankan untuk segera melanjutkan proses pembentukan Pansus Jiwasraya dengan menggunakan hak angket.
"Maka disana akan terjawab siapa-siapa anggota dewan, siapa-siapa fraksi di DPR yang masih empati pada nasib rakyat dan mau berjuang total membongkar kejahatan asuransi terbesar ini," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.