"Indonesia ini negara yang ironi. Kereta cepat Jakarta-Bandung yang enggak terlalu diperlukan malah dikerjakan," kritik pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (1/3).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Riview ini pun memaparkan sejumlah sebab yang ia duga sebagai causa prima dari pemberhentian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Pertama, ia menduga kejadian ini karena kelesuan ekonomi yang terjadi di tingkat global. Sementara yang kedua karena faktor Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang bermasalah.
"Bisa saja karena fakfor keduanya. Faktor ekonomi China yang melemah dan fakfor Amdal. Namun faktor Amdal sepertinya lebih dominan," ungkap Ujang Komarudin.
"Akhirnya, kejadiannya seperti saat ini, banyak persoalan dan mengakibatkan banjir dan lain-lain," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: