Pasalnya, dijelaskan oleh Presiden KSPI, Said Iqbal, yang paling terancam di saat wabah corona saat ini adalah buruh Indonesia yang bekerja di perusahaan multinasional. Di mana buruh Indonesia yang tergabung dalam KSPI sendiri terdapat 5 juta orang dan dalam kesehariannya, banyak dari mereka berinteraksi dengan para pekerja asing, mulai dari Korea Selatan, Jepang, China, hingga Taiwan.
Meski pemerintah telah mengaku telah memperketat proses pemeriksaan di bandara dan titik-titik masuk lainnya, namun tidak dapat dihindari banyak TKA ilegal yang masih bisa masuk.
"Bagi buruh-buruh Indonesia, kami terancam. Ini bukan masalah rasis ya. Seluruh dunia melakukan hal yang sama," ujar Said Iqbal di Hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).
"Yang legal saja itu patut diduga harus dilakukan pemeriksaan yang ketat, dan mereka travelling," lanjutnya.
Menurut Said Iqbal, seorang TKA bisa melakukan perjalanan ke luar negeri dua hingga tiga kali dalam setahun sehingga risiko untuk terinfeksi sangat tinggi.
"Karena itu kami minta pemerintah sungguh-sungguh memperhatikan kami, para buruh Indonesia yang merasa terancam, setidaknya yang tergabung di KSPI," imbau Said Iqbal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.