Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aktivis Prodem: Walikota Depok Offside, Nggak Ngerti Aturan Dan Etika

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Jumat, 06 Maret 2020, 07:23 WIB
Aktivis Prodem: Walikota Depok <i>Offside, Nggak Ngerti</i> Aturan Dan Etika
Satyo Purwanto/Net
rmol news logo Walikota Depok, Muhammad Idris Abdul Somad seperti tidak mengerti aturan dan tak memiliki etika lantaran membeberkan data identitas kedua warganya yang dinyatakan positif virus corona baru atau Covid-19.

Begitu kata aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Satyo Purwanto pembeberan identitas pasien corona yang mengarah ke Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Walikota Idris.

Satyo berpendapat, apa yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto tentang daerah asal, yaitu Depok, Jawa Barat masih masuk kategori umum dan tidak detail. Pengungkapan Terawan, sambungnya masih merupakan hal yang wajar.

"Sepanjang kapasitasnya sebagai Menkes dan tidak subyektif. Kalau hanya menyebut kota sepertinya masih boleh kali ya. Kecuali sudah detail berikut alamat rumah,“ ucap Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/3).

Namun, kata Satyo, apa yang disampaikan oleh walikota Depok yang menyebut nama perumahan yang didiami kedua pasien merupakan hal yang telah melanggar etika di dunia kesehatan.

Hal itu juga diduga telah melanggar UU ITE karena menyebarluaskan rahasia pasien tanpa seijin pasien tersebut.

"Walikotanya itu offside nggak ngerti aturan dan etika. Kita semua paham kan rekam medik itu rahasia tidak bisa disebarluaskan tanpa seijin pasien dan pihak rumah sakit. Begitu juga terkait data pribadi, hal itu juga sudah diatur dalam UU ITE," pungkas Satyo.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk memburu pelaku penyebar data pasien warga Depok yang terinfeksi virus Corona.

Pengejaran terhadap pelaku penyebar data pasien Corona tersebut diungkapkan oleh Jurubicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto pada Rabu (4/3) malam.

Menurut Yurianto, kedua pasien asal Depok tersebut merasa tertekan secara psikologis lantaran data pribadinya diketahui banyak orang.

Informasi data dua pasien tersebut tersebar di media sosial setelah beberapa saat Presiden Joko Widodo dan Menkes Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus pertama infeksi Corona di Indonesia pada Senin (2/3) kemarin. rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA